Subang givalnews.com – Dua Kasus siswa SDN Pangipukan kelas IV yang meninggal dunia diduga akibat virus Demam Berdarah Dengue (DBD) disesalkan oleh Ketua Komite Sekolah H.Ncep Hasan Basri.
Kasus sebelumnya (RZ) meninggal akibat DBD pada tanggal 8 Oktober 2025 yang lalu, yang terbaru menimpa (ARS) siswa kelas IV SDN Panggipukan.
(ARS) sempat dirawat di ruang ICU daerah Karawang sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Minggu malam hingga dimakan Senin 20/10/2025.
Berdasarkan informasi yang diperoleh GIVALNEWS (ARS) dibawa ke rumah sakit setelah mengalami demam selama dua hari. Saat tiba, kondisinya sudah masuk fase dengue shock syndrome (DSS).
Secara pribadi, Ketua Komite SDN Pangipukan mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas musibah tersebut.
“Semoga orang tua siswa bisa tabah menghadapi musibah ini,” ucap H.Ncep Hasan Basri didampingi Kepala Sekolah SDN Panggipukan sekaligus Ketua PGRI Korwil Patokbeusi saat dikonfirmasi di pemakaman umum senin 20/10/2025.
Ia menyayangkan, peristiwa yang menyerang anak didiknya itu.
Dimana nyamuk aedes aegypti itu, berkembang biak saat musim pancaroba Ujar Ketua Komite.
H.Ncep Hasan Basri menambahkan terkait Pelayanan kesehatan sebenarnya menjadi hak dasar bagi masyarakat yang harus terkelola dengan baik.
Namun sayang, pelayanan salah satunya di Puskesmas Patokbeusi kurang responsif , menindaklanjuti keluhan masyarakat sekitar.
Dan memang ditemukan masih ada pelayanan dari pihak puskesmas, tenaga kesehata (nakes) yang cuek dengan kondisi lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat tiap Dusun tegasnya.
Untuk digarisbawahi sesuai fakta dilapangan tidak adanya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) atau Fogging ( Pengasapan ) sebagai pencegahan yang utama dalam menanggulangi DBD
Terkait hal itu Ketua Komite Sekolah SDN Panggipukan, minta kepada pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera turun dan menangani persoalan itu.pungkasnya (Uta)