Gegara Pj.Bupati Subang Baperan, Menjadi Pemicu Kemarahan Panitia Hajatan Anggota DPRD Subang

SUBANG,Givalnews.com – Gegara PJ.Bupati Subang Baperan (Bawa Perasaan) yang negative menjadi pemicu kemarahan panitia hajatan anggota DPRD Subang, kalau saja PJ.Bupati baperannya positif tidak akan terjadi insiden penyerangan kelompok panitia hajatan tersebut kepada team konsolidasi Ormas Gival yang terjadi pada Kamis, 18-07-2024.

Mungkin kalau Baperan itu sifatnya positif akan menjadi nilai baik bagi PJ.Bupati, akan tetapi karena Baperannya bersifat negative ahirnya menjadi nilai buruk bagi PJ.Bupati, Baper adalah bahasa gaul yang kepanjangannya “bawa perasaan”.

Istilah tersebut adalah bahasa gaul jaman sekarang yang merujuk kepada seseorang yang memiliki kekuatan emosional yang kuat, di mana mudah membawa perasaan atau gampang tersentuh terhadap suatu hal yang terjadi.

Namun kata baper itu sendiri akan membawa hal baik dan hal buruk atau mengarah ke konteks positif maupun kontek negatif.

“Kalau saja PJ.Bupati Bapernya bersifat positif akan dipandang baik oleh kami, akan tetapi karena bapernya PJ.Bupati bersifat negative ahirnya kami memandang PJ.Bupati Subang tidak layak menjabat Bupati Subang,”ujar para pihak yang merasa kena dampak bapernya PJ.Bupati.

Andai saja pada saat itu ketika tim Ormas Gival melakukan aksi konsolidasi jalan rusak parah di Rawamekar Blanakan, dan ketika PJ.Bupati dihentikan mau berhenti, turun, membuka kaca mobil atau menyapa peserta aksi mungkin tidak akan ada penilaian buruk, akan tetapi karena PJ.Bupati masa bodoh dan melanjukan perjalanan menuju hajatan anggota DPRD Subang dari fraksi PDIP ahirnya peserta aksi menilai bahwa PJ.Bupati lebih mementingkan hajatan dari pada aksi kepedulian masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya ditempat jalan yang rusak parah tersebut.

Akibat dari Baperan PJ.Bupati yang negatif, selang beberapa saat sepeninggal PJ.Bupati, datang sekelompok panitia hajatan yang langsung menyerang dengan kata-kata kasar, dengan nada tinggi, dan bahkan ada yang mengangcam peserta aksi dengan ancaman akan digulung (emangnya tikar digulung), sambil menyebut nama PJ.Bupati, karena gara-gara PJ.Bupati dihentikan oleh peserta aksi konsolidasi Bupati hampir marah.

“Menurut kami PJ.Bupati sudah marah, atau mungkin nyadar, bahwa tidak respon aksi kami itu sebuah kesalahan, karena lebih mementingkan hajatan anggota DPRD yang tidak ada kaitan kedinasan, dan tidak merespon dengan kepedulian dan aspirasi kami adanya jalan rusak yang terbengkalai,”ucapnya.

Akibat Baperannya PJ.Bupati Subang, sejumlah pihak menjadi sibuk, dan terus menerus para pihak menghubungi sejumlah peserta aksi agar insiden penyerangan kelompok panitia hajatan tidak harus di follow up, karena kalaw di follow up akan berdampak buruk kesemua pihak, namun peserta aksi bersepakat bahwa follow up atau tidak adalah hak peserta aksi baik secara pribadi, organisasi maupun keredaksian.

“Sudah sepakat bahwa Baperannya PJ.Bupati adalah menjadi komsumsi kami dan public harus tahu, itulah figure PJ.Bupati Subang yang kami nilai tidak peduli kepada kepentingan rakyat kecil, dan sodara Imron tidak layak lagi menjadi PJ.Bupati Subang,”pungkasnya.(red).

Copyright © 2024 Givalnews.com | All Right Reserved.