SUBANG, givalnews.com – Berdiri sejak 28 Januari 2017, Ruang Nafas Rancabango, sebuah komunitas yang terdiri dari anak muda terus berusaha konsisten dalam pengelolaan sampah rumah tangga di wilayah mereka.
Meski berat, dengan kendala kesadaran kasyarakat terhadap lingkungan yang mamsih rendah, Ruang Nafas Rancabango yang beranggotakan 25 orang berusaha bertahan dengan sarana pendukung yang seadaanya.
Ruang Nafas Rancabango sendiri memilik 1 unit cator yang didapatkan dari Yayasan SGF dari Korea pada tahun 2020 silam dan sebuah gerobak sampah yang kondisi lnya sudah usang.
Mereka mengelola sampah rumah tangga dari 250 Kepala Keluarga yang tersebar di 5 RT wilayah Dusun Rancabango, Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten, Subang.
Untuk operasional mereka mengambil dari keuntungan menjual kantong plastik sampah atau trash bag.
“Selain kendala kesadaran masyarakat masih rendah, sarana pendukung juga sudah tidak layak, contohnya cator yang kami gunakan seringkali masuk bengkel,” jelas Lutfi Massadad, Ketua Ruang Nafas Rancabango.(11/7/2024)
Selain itu, dia juga mengatakan selama ini cator juga sudah tidak efektif karena kapasitasnya terbatas.
“Untuk dapat meng-cover pemungutan sampah sebetulnya kami membutuhkan kendaraan berupa mobil pick up tapi kan kami tidak mampu untuk membelinya,” ujar Lutfi.
Lutfi juga mengeluhkan belum adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan memudahkan dalam proses pengangkutan oleh truk pengangkut sampah.
Dia bersama rekan-rekannya bertekad dan berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan khususnya di wilayah mereka.(nanang suparman)